Tentang Hujan

Hujan.

Ya. Ini masih tentang hujan. Di awal bulan, diakhir tahun.

Terkadang aku begitu menyukai hujan dan di lain waktu aku tidak menyukai hujan. Tidak sampai benci kok, hanya kadang menyebalkan saja. Kebanyakan orang pasti setuju juga dengan pendapatku, kenapa hujan terkadang hujan begitu. menyebalkan.

Alasan pertama, rencanamu dengan seseorang bisa terhambat atau gagal karena hujan.

Kedua, kamu akan kebasahan dan kedinginan jika terjebak di tengah jalan tidak membawa payung.

Ketiga, jika sudah beberapa kali kehujanan, bisa dipastikan kamu terkena flu. Tidak diragukan lagi, terlebih lagi pola makanmu tidak karuan dengan kondisi badan yang nggak fit karena kecapean.

Keempat, sangat menyebalkan ketika kamu akan pergi berangkat sekolah, kamu dihadang hujan besar. Sepatu dan kaus kakimu akan basah dan kamu akan kedinginan dikelas. Atau jika tidak, kamu pergi kesekolah dengan sepasang sandal. Tapi itu sangat memalukan. Aku tahu itu.

Kelima, terkadang hujan membawa suasana melow-melow sendu atau kegalauan. Aku yakin kamu mengerti perasaan itu. Kebanyakan orang juga seperti itu kan? Apalagi yang merasa dirinya jomblo hmmmmm

Keenam, aku tidak suka hujan dengan angin ribut dan petir menggelegar. Itu sangat menakutkan!

Ketujuh, aku selalu merasa lapar ketika hujan. meringkuk didalam selimut sambil menggenggam remote tv. Gendutlah yang ada......

Dan mengapa aku begitu menyukai hujan adalah..

Pertama, tentu saja aku harus menyukainya. mensyukurinya. Hujan adalah anugrah dari Allah. Berkah tak terhingga yang pernah kamu bayangkan. Jika dalam setahun ini tidak ada hujan, lantas kamu makan dengan apa? batu? nasi-beras-padi. Padimu perlu air untuk akhirnya menjadi nasi. Jangan setahunlah. Sebulan tidak ada hujan pun kamu akan sangat kesulitan. Mengeluh lagi lah manusia.

Kedua, faktanya aku sangat meyukai aroma tanah basah setelah hujan. Sangat menyegarkan.

Ketiga, yang paling indah jika setelah hujan kamu melihat pelangi. Duh, Subhanallahnyaaaaaa~

Keempat, terkadang ada kenangan indah yang terselip dalam rintik hujan. Entah pertemuan atau perpisahan. Sebuah memori tentang hujan dengan seseorang atau sahabat-sahabatmu. Yang membuatmu selalu tesenyum ketika melihat hujan. Dengan perantara payung ataupun jaket.

Kelima, hujan memang dingin. Sambil meredam dinginnya itu aku jadi mengenal hangatnya secangkir mocachinno atau wedang jahe. Hangatnya didalam rumah berkumpul bersama keluarga.

Keenam, Hujan juga terkadang memberi banyak inspirasi bagiku. Entah dalam blog ini atau dalam sketchbook dan kanvasku.

Ketujuh, kamu tahu rasa bahagia ketika masa kecil huhujanan dijalan tanpa beban. Tanpa peduli kena sakit, atau besok nggak bisa sekolah. Tanpa peduli larangan dari orangtua. Itu hujan dimasa kecilku.

Entah menyenangkan atau tidak. Syukuri sajalah rintik air dari langit itu. Berkah ini tak perlu selalu dikeluhkan kawan~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami, A!

Resmi Kampus Jingga!

byebye semester satu!