Got Score


"Dug..dug..dug.."

Suara itu kembali menggema dari lapangan dekat rumahku. Cepat-cepat kukenakan sepatu basket andalanku dan kuikat kucir kuda rambutku. Itu pasti Im Jaebum!

Ya, dalam hal olahraga aku hanya mahir bermain dengan bola bulat yang memantul dengan dinamisnya. Permainan yang tujuannya hanya memasukkan sebuah bola ke dalam keranjang lawan atau menjaga keranjangmu sendiri agar tidak kemasukkan bola lawan. Basket ball!

Aku suka basket karena dia! Eh..ah ani..ani! Maksudku sejak aku mengenalnya aku semakin mencintai basket. Sungguh. Dulu ketika SMP, aku adalah pemain terbaik di tim basket putri. Tentu saja di SMA aku meneruskan predikat terbaikku itu, hingga akhirnya mendapat gelar captain dan bertemu dengannya. Dia pun seorang captain tim basket putra. Mungkin karena itu aku cukup dekat dengannya, menghabiskan waktu mengatur strategi bersama.

"Hey.. Hhh..hh.." Suara bola itu rasanya cukup dekat dari rumah, tapi kenapa aku lari seperti puluhan kilometer

"Hey! Kamu lagi marathon ya? Buru-buru amat sih. Siap?" Jawabnya riang. Dia selalu terlihat riang jika sudah memegang bola basket. Tangannya tak akan bisa diam men-dribble bola itu.

"Chakkaman..chakkaman! Aku ambil nafas dulu, sepertinya aku memang lari sprint dari rumah. Eh, hanya berdua? kemana yang lain?" Kami memang sudah janjian latihan bersama akhir pekan ini, tapi kemana anak-anak yang lain? kabur? Haish, liat saja ketika latihan disekolah nanti mereka akan mendapat latihan ekstra!

"Molla~ Tak ada yang menjawab panggilanku, mungkin mereka sedang ada urusan lain, baiklah satu lawan satu saja ya"

"Ah? Ne ne~ Tak masalah, aku siap melawanmu, tapi santai saja ya"

"Arra~ Jangan terlalu takut begitu" katanya sambil tersenyum jail dan mengacak-acak rambutku.

Huh. Menyebalkan. Ditantang begitu sih aku semakin semangat men-dribble bola. Aku tidak bisa kalah dengan mudah walaupun dia mendapat julukan 'kuda' dari timnya karena kekuatannya membawa bola. Entahlah siapa yang memebri julukan itu. Kuda apanya huh. Eh tapi, kenapa jantungku masih berdegup sangat kencang, padahal aku baru berlari sebentar. Ada apa ini?

10 menit pertama. Dia mendapat 5 point dan aku baru 3 point.

Pertandingan kami semakin sengit. Score kami tidak beda jauh, baru 5 menit saja aku hanya dapat tiga point. ugh. Dia memang sulit.

10 menit berikutnya. 6-6. Seri!

Jebaaal~ Aku ingin mendapat 3 point!

 Entah muncul darimana tiba-tiba dia merebut bolaku yang akan aku shoot dari garis three-point. Gerakannya yang tiba-tiba, cepat dan kuat membuatku hilang konsentrasi dan jatuh tersungkur. Dia dapat 3 point. Mukaku penuh debu. Sial.

"JAEBUM-AAAH! HEY TUAN IM!!"

"Hahahhahaha maaf-maaf, oke kita istirahat dulu, gwenchana?" tanyanya menawarkan tangannya padaku masih sambil menahan tawa. Kutarik tangannya lalu kujambaki rambutnya sampai dia berteriak-teriak kesakitan.

"KYA! KYAAAA! HENTIKAN-HENTIKAN! Rambutku bisa habis dan botak jika begini. Mian mian, apa yang kau inginkan? akan kuturuti deh." kini aku yang mentertawainya

Aku tersenyum menyeringai.
"Baiklah, cepat belikan aku minum apa pun yang segar. Ppali ppali." ku dorong pungungnya menjauh. Dia langsung pergi ke mesin minuman kaleng tanpa ba-bi-bu lagi. Hihi lucunya, saat beranjak pergi mukanya masih meringis kesakitan. Matanya hilang seketika. Tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri menatapnya pergi. Ada apa ini? Kupukul kepalaku beberapa kali. Kenapa aku jadi aneh begini? Aaah molla molla~

Tiba-tiba ada sesuatu yang dingin menempel dipipi sebelah kananku. Ku dongakkan kepala. Ah, dia yang menempelkan sekaleng orange juice dingin sambil menatapku tersenyum manis dan matanya hilang lagi. Tapi kenapa pipi yang sebelah kiri terasa panas. Ugh. Kenapa pula dia harus tersenyum seperti itu.

Setelah memberikan sekaleng orange juice dia duduk dibelakangku menyandarkan punggungnya dipunggungku. Aku sedikit tertegun dan refleks tersenyum sendiri. Untunglah dia dibelakangku tidak melihat wajahku yang sepertinya mulai memerah.

"Apa kau lelah? Mau tanding lagi? Atau menyerah? Aku tidak tega jadinya melihatmu sudah tidak berdaya seperti itu" katanya mengejekku. Tanganku sudah ancang-ancang siap menjitak kepalanya. Tapi tangannya sudah menduluiku, Im Jaebum mengacak-acak rambutku lagi dengan lembut. "Kalau lelah bilang saja, lusa adalah pertandingan yang sesungguhnya. Simpan saja energimu untuk timmu lusa nanti. Kita tidak boleh kalah. Lawan kita nanti bukan main-main."

"Iya iya aku tahu, memang sedikit lelah sih. Tapi biarkan aku mendapatkan satu shoot lagi. Aku akan merebut bola darimu dan mendapat three-point. Oke? Ayo, berdiri! Sebentar saja lah" pintaku padanya sambil memasang wajah aegyo

"Aih, jangan pasang muka itu didepanku. Yasudah kajja!"

Pertandingan pun dimulai kembali. Dia benar benar sengit, bola itu terus menempel pada Jaebum. Aku terus berusaha menempel pula padanya mencari celah untuk merebut bola.
Tepat di garis three-point aku mendapat celah, seketika bola itu sudah ada ditanganku dan langsung aku tembak ke dalam ring. Bola terus berputar dipinggir keranjang dan... yeah masuk!

"waaaa nice shoot!" katanya mengajakku berhigh-five

"woooo nice shoot!!" kataku girang, ku balas high-fivenya. "Jadi kita seri nih?"aku memberi kode untuk mengadakan pertandingan ketiga untuk mendapat pemenangnya

"Ngg..ya kita seri. Hasilnya akan kita ketahui pekan depan. Yang kalah harus melakukan apa saja yang diperintahkan yang menang, bagaimana?"

"Okay! Siapa takut?" Aku hanya tersenyum simpul, artinya aku akan terus dan terus bertemu dengan Jaebum. Itulah yang menyenangkan. Sekarang aku mengerti ada apa denganku, dan perasaan apa ini. Aku baru menyadarinya sekarang setelah sekian lama, kami hanya membahas strategi pertandingan saja.

"Kajja!" Omo~ dia merangkulku!

------------------------------------------------------------------
tadaaaaa~ akhirnya bisa bikin cerpen sampai selesai lagi. Biasanya numpuk jadi draft. Eh, maaf nih padahal niat awalnya cuma tentang cewek yang suka cowok yang suka main basket aja. Nggak tau nih malah jadi bawa bawa got7. Habis tiba-tiba inget pas bgt sama story "A"nya JB. Padahal mereka-got7-baru last performence ya, aku malah beru bikin ginian. yaudahdeeeh~




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami, A!

Resmi Kampus Jingga!

byebye semester satu!