Petrikor.
Udara rasanya semakin pengap. Panas. Terik saja terus. Tentu saja masih terucap rasa syukur. Aku berusaha tidak mengeluh. Masih bisa menghirup udara segar, dikala kabar asap yang membakar Riau, membakar Indonesia ini. Malang nian nasib negeri ini. Duh. Maaf aku sedang tidak ingin membahas negeri yang sedang berkecamuk ini. Tapi... Sungguh. Aku merindukan petrikor . Aroma segar yang menyeruak panca indera. Membuat tubuh merasakan chemistry indah. Entahlah rasanya sangat menenangkan. Suara tetesnya yang nyaring diantara genting, hawa dingin menyejukkan yang membuat selimut dan secangkir cokelat panas menjadi hal favorite . Aroma gersangnya pasir tanah yang basah, tenang, damai seketika oleh air Iya. Tentu saja. Hal terbaik adalah petrikor itu Seperti hal magis. Seperti dihipnotis. Hingga bikin 'baper' , kata anak muda zaman sekarang. Petrikor . Lagi-lagi tentang hujan. Oh, sungguh sudah yang keberapa sekian kalinya aku membahas soal hujan lagi dan lagi. T...