Miss silent?


Pendiem
Pendiam
Cicingeun
Itulah kebanyakan yang dituliskan teman temanku di buku BK beberapa bulan yang lalu. Dalam pelajaran tersebut memang dibuat game yang akan diketahui sifat/sikap positif-negatif kita. Dengan mengelilingi buku kita disetiap meja kelas dan menuliskan plusminus si pemilik buku.
 Terlalu pendiam kah aku, sampai sampai satu halaman buku hampir penuh dengan kata diam. Aku pun tak mengerti harus seaktif atau secerewet apa aku dikelas. Hingga salah seorang temanku protes... “bil, kamu teh jangan diem aja atuh riweh lah kaya yang lain!”...
Padahal menurutku, aku sudah cukup aktif. Tidak sediam ketika SD dan SMP. Aku ya aku, kalian ya kalian. Tolong terima aku apa adanya ajadeh, inilah aku. Aku sadar aku tidak seriweh kalian, karena aku tahu aku orangnya ga pede-an. Aku juga pernah berpikir lebih baik diam daripada salah berkata. Karena, ada peribahasa ‘mulutmu, harimaumu’ aku ingin selau menjaga lisanku dengan tidak banyak bicara. Aku berkata seperti ini karena aku pernah menyakiti hati sahabat sahabatku. Aku tidak sadar berbicara dengan kata kata yang kurang enak di dengar. Aku dijauhi dan aku sangat kecewa dan takut pada diriku sendiri. Yaa.. well itu masa lalu, mereka sudah memaafkanku dan aku sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Diamku hanya ketika aku malas berbicara. Tapi aku cukup aktif ko ketika di kelas. Bertanya, berdiskusi, menjawab soal-soal, mengemukakan pendapat –walau sangat jarang hehe- menjadi pemimpin pun aku bisa.. mungkin hehe.
Aku pun suka sebal dengan orang yang tidak bisa diam. Diam disini berarti sedikit berbicara. Misalnya seperti saat dikelas, guru sedang menerangkan materinya. Aku sangat sebal pada mereka yang suka ribut yang ga bisa ngehargain orang yang ada didepan. Berisiknya itu suka bikin pusing-_-v please lah diam pada waktu dan tempatnya..
Aku juga mengerti dicap pendiam oleh teman teman itu bukanlah hal yang bagus. Aku harus punya batas batas untuk diam dan untuk bertindak atau seramai kalian. Jika aku terus terusan diam, gimana aku bisa maju. Bagaiman aku bisa menjadi sukses. Yap! Aku harus aktif dan lebih percaya diri. Sulit memang tapi aku harus berusaha untuk lebih baik J


Hwaiting!
@nabilah_ns

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami, A!

Gambar
          Haaaai, guys! Postingan kemarin yang tentang XII IPA A itu sebenernya kurang lengkap ya, habis aku bingung mau nulis apa lagi. Eh, alhamdulillah kemarin ada yang baca haha seneng deh, mereka minta dibikinin tulisan tentang XII IPA A lagi, dan dikasih usul describe-in tiap orangnya. Oke deh! Tak kenal maka tak sayang kaaan? Kita mulai dari absen pertama aja~ 1. Ahmad Ramdhani Ahmad itu yang lagi megang gitar ya~ Tinggi, pinter, baik, sabar, dieeem pisan. Jarang ada suaranya. Misterius gimana gitu. Dia juga suka banget pelajaran fisika kami juga suka heran kalau nggak ada guru atau lagi istirahat dia masih asik sendiri utak-atik soal fisika-_- Ohya, satu lagi. Ahmad juga udah jatuh cinta sama gamtek. Dia paling rajin ngerjain tugas gamtek. Bahkan nggak ada tugasnya pun dia bikan gamtek sendiri. Cita citanya emang pengen jadi teknik sipil sih~ 2. Ambar Oktavia Cewek yang satu ini rada petakilan hehe. Centil ga bisa diem gitu deh. Wong Jowo dari Ngaw
Baca selengkapnya

Resmi Kampus Jingga!

Gambar
Annyeong yeorobun! hahaha udah lama nggak ngetik lagi. Hmm, apa ya? Oh ya! Sekarang akhirnya aku udah dapet kuliah setelah melewati beberapa jalur untuk mendapat kuliah di perguruan tinggi negeri. Dari mulai PMDK atau SNMPTN atau kadang disebut juga Jalur Undangan yang dipilih dari nilai raport dan nilai indeks sekolah. Ngga lulus. Iya nggak apa-apa. Langsung lanjut jalur SBMPTN atau jalur test tertulis se-Indonesia yang diadakan serempak. Nggak lulus juga. Iya udah nggak apa-apa, dengan hati masih berat tapi harus ikhlas. Dilanjut berusaha lewat test Polban. Ternyata masih nggak lulus juga. yaaaaaa sudah lah. Tapi disamping itu aku sangat beruntung dan bersyukur sejak menunggu pengumuman SBMPTN aku sudah daftar di universitas swasta sebagai cadangannya kalau nggak masuk di negeri dan akhirnya aku keterima disana. Setelah tau di polban dinyatakan tidak lulus, segera aku ambil yang di swata itu. Ya, walaupun swasta, aku berhasil dapet jurusan yang dari dulu aku impikan. Yap! DESAI
Baca selengkapnya

byebye semester satu!

Gambar
SELAMAT!!  Semester satu sudah berakhir!! Semua perjuangan dan semua kerja keras telah terlewati di semester satu. Mudah sulitnya, kini aku mulai mengerti dan semakin mengerti dengan jurusan ini. Yap, Desain Produk.  Kreatif. Peka. Tekun. Teliti. Rapih. Beda. dan tentu saja.... Latihan-Latihan... dan LATIHAN! Itulah inti dari masa-masa tpb Desain Produk. Yap, ketika hanya di tpb desain produk, lu kuliah nggak boleh mikir. Kalau dipikirin, lu pusing sendiri, dan bentuknya jadi nggak jelas. Biarkan mengalir aja, biarkan feeling dan emosi lu yang menguasai. Iya, anak desain nggak usah terlalu banyak mikir logika kaya anak teknik. Kita hanya perlu latihan aja. Cuma latihan kunci berhasilnya. Kalau nggak pernah latihan yaa percuma sulit juga buat berkembang Entah kenapa lucunya, ketika UAS kemarin anak teknik kimia yang gedungnya bersebrangan dengan gedung fsrd, terlihat sedang membawa banyak kertas menghafal materi. Sedangkan aku yang dulunya di SMA anak IPA
Baca selengkapnya