Lakuna




Lakuna.

Tiba-tiba sesak, rasanya ada sesuatu yang hilang. 
Aku.
Aku yang menghilang dari-Nya.
Mungkin aku yang menjauh dari-Nya

Ini karena kamu! Sial! Kenapa aku baru sadar?
Aku terperangkap,
Terperangkap oleh kata-kata manismu.
Terperangkap oleh perhatian yang kau berikan cuma-cuma
Terperangkap oleh rasa nyaman dengan adanya kehadiranmu
Terperangkap oleh percakapan tidak penting yang ternyata hanya modus belakamu.

Apa kamu tidak tahu?
Bagaimana sensitifnya perasaan seorang wanita
Bagaimana begitu lembutnya hati seorang wanita

Tolong jangan jebak kami dengan mudahnya 
Aku ingin punya hati yang kuat, 
yang tidak sembarang orang bisa memasukinya
yang begitu mengenal Sang Penciptanya
yang hanya denganya aku bisa semakin dekat degan-Nya

Lantas, siapa kamu?
Terus-menerus mengetuk pintu hati ini
Aku tidak mau membukanya
Siapa kamu?
Apa kamu pantas untukku?
Bahkan ketika bersamamu, selalu ada yang janggal dalam hati ini
Hampa.
Kosong.
Hilang.
Lakuna.
Sesak jadinya..

Kenapa jadi seperti ini? 
Karena bukan seharusnya begini
Karena caranyalah yang salah
Aku tau, kamu pun juga tau
Tapi kenapa? Kenapa Aku dan kamu seperti itu?
Sudahlah. Sudah cukup sampai disini.
Cukup.
Jika memang takdir biarkan waktulah yang menjawab


Oh, Allah~ 
Maafkan aku, yang sempat berpaling dariMu
Semoga keadaan ini tidak membuat tali silaturahim ini terputus, tidak ada rasa canggung dan menjauhkan ukhuwah kami



Bandung, 19 Januari 2016
Aku. kosong


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami, A!

Resmi Kampus Jingga!

byebye semester satu!